Skip to main content

Inovasi Teknologi Sistem Informasi di Bidang Pendidikan


Pentingnya Inovasi Teknologi Sistem Informasi di Bidang Pendidikan

Keberadaan teknologi informasi bagi dunia pendidikan berarti sarana penyampaian pembelajaran baik secara searah maupun secara interaktif. Pemanfaatan teknologi sistem informasi pada bidang pendidikan itu penting, salah satunya terkait kondisi geografis Indonesia yang secara umum tersebar pada daerah pegunungan yang memiliki akses sulit di berbagai pulau. Dengan adanya teknologi informasi memungkinkan dilaksanakannya pendidikan jarak jauh, sehingga memungkinkan terjadinya pemerataan pendidikan di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik yang sudah dapat dijangkau transportasi darat maupun belum. Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan mempunyai arti penting terutama dalam rangka pemerataan pendidikan pendidikan di Indonesia.

Selain itu inovasi juga harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia meliputi aspek pengembangan teknologi yang digunakan dalam proses pendidikan, sistem pendidikan yang diterapkan, bahkan inovasi yang berhubungan langsung dengan proses pembelajaran yaitu inovasi mengenai kurikulum, strategi belajar, metode pengajaran atau model yang diterapkan dalam proses belajar mengajar. (Kristiawan dkk, 2018).

Saat ini, digitalisasi berkaitan dengan revolusi industri 4.0 yang kini populer. Begitupun dalam dunia pendidikan, dampaknya setiap komponen yang terdapat dalam pendidikan harus cepat beradaptasi dengan teknologi yang berkembang pesat. Digitalisasi pendidikan merupakan suatu keniscayaan sebagai bagian dari inovasi pendidikan, karena hal tersebut merupakan suatu tuntutan yang harus dipenuhi agar tetap dapat bersaing dalam era globalisasi. Digitalisasi pendidikan memiliki dampak yang baik apabila komponen pendidikan mampu beradaptasi dengan cepat, namun akan menjadi masalah baru apablila komponen-komponen dalam pendidikan tidak dapat berjalan selaras dengan perkembangan yang ada.

 

Perkembangan Teknologi Sistem Informasi di Bidang Pendidikan

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia pendidikan untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaannya bagi dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Teknologi informasi merupakan perkembangan sistem informasi dengan menggabungkan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi (Baharudin, 2010).

Globalisasi dan Revolusi 4.0 memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pertemuan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih ke arah terbuka. Pendidikan masa mendatang akan bersifat fleksibel, terbuka dan dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Pendidikan masa mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukan berorientasi pada gedung sekolah.

Menurut (B. Uno, 2010) mengatakan bahwa kecendrungan pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah sebagai berikut:

1. Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (distance learing). Kemudian untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukkan sebagai strategi utama;

2. Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan/latihan dalam sebuah jaringan perpustakaan dan instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku;

3. Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM multimedia dalam pendidikan secara bertahap menggantikan televisi dan video.

 

Penerapan Teknologi Sistem Informasi di Bidang Pendidikan

a) Manajemen Sistem Informasi

SIM membantu dalam efisiensi waktu dan materi transaksi organisasi serta mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan. Pemanfaatan teknologi informasi untuk menjalankan sistem informasi memungkinkan aliran informasi berjalan dengan cepat dan akurat. Seperti database online yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan perguruan tinggi memudahkan terjadinya pertukaran informasi dan data dengan cepat.

Sistem informasi akademik dengan database online di lembaga pendidikan sangat membantu orang tua untuk mendapatkan informasi perkembangan anaknya setiap saat. Database online memberikan informasi bagi peserta didik, orang tua maupun masyarakat. Keberadaan WEB interaktif Lembaga pendidikan memudahkan komunikasi antaralembaga pendidikan dengan masyarakat pelanggan. Visi, misi dan profil Lembaga pendidikan dengan mudah dapat diketahui oleh masyarakat secara umum, sehingga akan berdampak pada meningkatnya minat masyarakat terhadap lembaga Pendidikan tersebut. WEB akademik memberikan kemudahan peserta didik, dosen, karyawan, orangtua, dan masyarakat, seperti kemajuan akademik peserta didik, perkembangan harian, kewajiban administrasi, pendaftaran mahasiswabarudan lain-lain.

b). E-learning

Menurut Onno W. Purbo (2002), E-learning merupakan bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk maya. Melalui e-learning belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Belajar mandiri berbasis kreativitas peserta didik yang dilakukan melalui e-learning mendorong peserta didik untuk melakukan analisa dan sintesa pengetahuan, menggali, mengolah, dan memanfaatkan informasi, menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri. Peserta didik dirasang untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan.

E-learning dilakukan melalui jaringan internet, sehingga sumber belajar bukanhanya guru, tetapi juga siapa saja yang ada diberbagai belahan dunia. Fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar melalui e-learning diantaranya: e-book, e-library, interaksi dengan pakar,email, mailling list, news group, world wideweb (www), dan lain-lain.

Pelaksanaan e-learning dapat dilakukan oleh berbagai pihak. Perguruan tinggi diharapkan mampu untuk menyelenggarakan e-learning sendiri. Secara sederhana e-learning dapat dilaksanakan oleh dosen dengan membuat situs sendiri atau situs perguruan tinggi yang dihubungkan dengan situs-situs yang berkaitan dengan pelajarannya. Situs dapat diisi dengan materi pelajaran yang dapat divisualisasikan, tugas-tugas dan evaluasi.

c)Media Pembelajaran

Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan internet dalam e-learning maupun penggunaan komputer sebagai media interaktif. Diharapkan dengan penggunaan media ini dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi. Selain itu,proses pembelajaran akan lebih efektif karena penggunaan media pembelajaran memungkinkan teratasinya hambatan dalam proses komunikasi guru-peserta didik seperti hambatan fisiologis, psikologis, kultural, dan lingkungan.

Para peneliti menemukan bahwa ada berbagai cara peserta didik dalam memproses informasi belajar yang bersifat unik. Sebagian mahasiswa lebih mudah memproses informasi belajar secara visual, sebagian lain lebih mudah memproses informasi melalui suara (auditorial), dan sebagian lain lebih mudah memproses informasi belajar dengan cara melakukansentuhan/praktek langsung atau kinestetik(Bobby DePorter & Mike Hernacki, 1999).

Secara umum pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu

1.      Pemanfaatan komputer sebagai media penyampaian materi ajar, yang biasa dikenal dengan istilah Computer Assisted Instruksional (CAI) atau Computer-Based Training(CBT). Pada pemanfaatan jenis ini,informasi (materi belajar) yang hendak disampaikan kepada peserta didik dikemas dalam suatu perangkat lunak (program).Peserta didik kemudian dapat belajar dengan cara menjalankan software tersebut di komputer. Bila dirancang dengan baik, dapat diciptakan paket program pembelajaran untuk melakukan materi praktek, yang juga dapat memberikan umpan balik secara langsung terhadap kemajuan belajar peserta didik tersebu tmelalui rekaman hasil evaluasi belajar.

2.      Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pendistribusian materi ajar melalui jaringan internet. Materi ajar dapat dikemas dalam bentuk web page, atau pun program belajar interaktif (CAI atau CBI). Materi ajar ini kemudian ditempatkan di sebuah server yang tersambung ke internet, sehingga dapat diambil oleh peserta didik baik dengan menggunakan web browser atau File Transport Protocol.

3.      Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media komunikasi dengan pakar, atau narasumber, atau peserta didik yang lainnya (teleconferences). Momen komunikasi ini dapat digunakan untuk menanyakan hal-hal yang tidak bisa dimengerti, atau mengemukakan pendapat supaya dapat ditanggapi oleh peserta didik yang lain atau oleh guru.

Dengan demikian, peserta didik bisa mendapat feedback dari pakar atau dari narasumber serta dari teman peserta didik yang lain mengenai terkait pemahaman materi ajar.

d)Pendidikan Life Skill

Teknologi informasi dengan komputer sebagai jantungnya telah memasuki berbagai aspek kehidupan. Hampir semua bidang pekerjaan membutuhkan komputer.Pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan menggunakan komputer terbuka luas. Ketrampilan menggunakan computer merupakan salah satu kecakapan hidup yang sangat dibutuhkan untuk bersaing dalam sistem ekonomi berbasis ilmu pengetahuan.

Pendidikan teknologi informasi mengandung kecakapan hidup yang dapat dikembangkan baik specific life skill maupun general life skill. Kecakapan dalam mengoperasikan komputer menggunakan program, baik aplikasi maupun bahasa pemrograman merupakan kecakapan hidup yang bersifat vokasional. Sementara ketrampilan menggali informasi internet pada internet, mengolah danmemanfaatkannya merupakan general lifeskill.

 

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Haris.2017. Peran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pendidikan.Lampung: Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam(8:1)

Emalia dan Farida.2019. Inovasi Pendidikan Dengan Memanfaatkan Teknologi Digital Dalam Upaya Menyonsong Era Revolusi Industri 4.0.Palembang: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pasca  Sarjana Universitas PGRI Palembang

Husaini, M. 2014. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Bidang Pendidikan (E-Education). Lampung:Jurnal Mikrotik(2:1)

 

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Spesifikasi Layanan dan Model Bisnis

  Model Bisnis Sesuatu yang menentukan bagaimana cara dan nilai apa saja yang ditambahkan oleh suatu perusahaan dalam menawarkan produk maupun jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Model bisnis lama dengan model bisnis sekarang berbeda, perbedaanya yaitu model bisnis lama atau lebih dikenal dengan ekonomi industri cenderung kedalam industri sedangkan dengan Model bisnis masa kini atau lebih dikenal dengan era informasi tidak memerlukan banyak model besar karena situs-situs penyedia informasi sudah cukup banyak.   PARADIGMA BARU Model bisnis tidak hanya jual dan beli melalui internet saja, namun lebih berbicara tentang model bisnis dan struktur bisnis apa yang paling cocok bagi perusahaan dengan bantuan internet untuk mencapai posisi pasar yang lebih baik. Model bisnis lama lebih cenderung kedalam industri dan pada model bisnis masa kini lebih dikenal dengan era informasi yang tidak memerlukan banyak model besar karena situs penyedia informasi sudah c...

Sistem Cerdas

Sistem Cerdas adalah sistem yang menyerupai kecerdasan manusia.

Sistem Pakar (Expert System) - Pengantar Sistem Cerdas

Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang dapat menyerupai kemampuan seorang pakar yang memiliki keahlian khusus. Sehingga kehadiran sistem pakar dapat membantu masyarakat biasa yang perlu untuk melakukan hal yang bukan keahliannya. Berikut adalah video materi terkait Sistem Pakar dengan sumber dari internet dan jurnal: