Model Bisnis
Sesuatu yang menentukan bagaimana cara dan nilai
apa saja yang ditambahkan oleh suatu perusahaan dalam menawarkan
produk maupun jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Model
bisnis lama dengan model bisnis sekarang berbeda, perbedaanya yaitu
model bisnis lama atau lebih dikenal dengan ekonomi industri
cenderung kedalam industri sedangkan dengan Model bisnis masa kini atau lebih
dikenal dengan era informasi tidak memerlukan banyak model besar karena
situs-situs penyedia informasi sudah cukup banyak.
PARADIGMA BARU
Model bisnis tidak hanya
jual dan beli melalui internet saja, namun lebih berbicara tentang model bisnis
dan struktur bisnis apa yang paling cocok bagi perusahaan dengan bantuan
internet untuk mencapai posisi pasar yang lebih baik. Model bisnis lama lebih
cenderung kedalam industri dan pada model bisnis masa kini lebih dikenal dengan
era informasi yang tidak memerlukan banyak model besar karena situs penyedia
informasi sudah cukup banyak
PERUBAHAN MODEL BISNIS
Dalam perubahan model
bisnis disini adalah sistem atau cara yang digunakan. Di perubahan model bisnis
sekarang lebih canggih yaitu memanfaatkan teknologi yang ada yaitu dengan
jaringan internet.
Perbedaan Model Antara Bisnis Konvensional Dengan
E-Business
Tempat
usaha
Bisnis Konvensional : Kantor, Ruko, Pasar
E-Business
: Website, Blog, Online shop
Gudang
Bisnis
Konvensional = Gudang penyimpanan
E-Business
: Virtual dengan dropshipping
Tempat
transaksi
Bisnis
Konvensional = Lokasi Bisnis
E-Business
: Virtual
Penyerahan
Barang
Bisnis
Konvensional = Antara atau ambil
E-Business
: Diantar pihak ketiga (Ojek Online, Ekspedisi)
Pemasaran
Bisnis
Konvensional = Langsung, mulut ke mulut
E-Business
: Marketting Online
Tipologi model e-business berdasarkan tingkat
control ekonomis dan tingkat nilai integrasinya.Menurut Tapscott et al.(2000)
:
1. Agora
e-business
yang merupakan suatu tempat dimana
pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi.
2. Agregasi
e-business
yang menggabungkan beberapa pemasok kedalam satu buah toko online yang nyaman
3. Aliansi
kerjasama
beberapa anggota untuk mencapai tujuan tertentu
4. Rantai nilai
jaringan
integrasi vertikal yang menambah nilai ke input berikutnya dengan menyampaikan
bagaimana nilai kepada pelanggan.
(kecepatan,
nyaman, personalisasi, harga)
5. Jaringan Distribusi
menyediakan
jasa mengalokasikan dan mendistribusikan dari pada memproduksi dan membeli
barang-barang, jasa dan informasi. Pengelompokan lainnya dari model e-business
adalah mengelompokkannya berdasarkan siapa yang berpartisipasi dalam transaksi
yaitu B2C (business to consumer) dan B2B (business to business). Modelnya: Toko
online, penyedia isi, pengumpul isi, penyedia infrastruktur
Nilai
Nilai dari suatu sistem
informasi bagi suatu bisnis, dan juga keptusan untuk melakukan investasi dalam
sistem informasi yang baru, sebagian besar ditentukan oleh sejauh mana sistem
akan mendorong ke arah keputusan manajemen yang lebih baik, proses bisnis yang
lebih efisien dan profitabilitas perusahaan yang lebih tinggi.
TREND
MODEL BISNIS
Model bisnis akan sering dibicarakan, disukai atau bahkan digunakan.
Trend: Pelanggan
1.Pelayanan yang cepat (faster
service)
Dengan adanya aplikasi
dari e-business akan mempercepat pelayanan yang dapat diberikan kepada konsumen
2.Swalayan (self-service)
Keinginan konsumen dapat
berbelanja kapan saja, dimana saja, selama tersambung dengan internet. Waktu
yang dihabiskan untuk perjalanan ke mall berkurang, susahnya mencari tempat
parkir, hingga kemacetan lalu lintas.
3.Beragam pilihan (more products choices)
Seiring dengan
meningkatnya daya dan perhatian konsumen, perusahaan berusaha menyediakan
berbagai variasi produk dan jasa, beserta kustomisasi produk.
4. Solusi terintegrasi (integrated
solutions)
Konsumen tidak lagi butuh
retail lain atau toko lain yang memberikan yang terbaik, konsumen menginginkan
layanan bisnis yang terintegrasi model one-stop-shopping.
Trend: E-Services
1. Penjualan &
layanan (integrated sales & service): Konsumen sekarang menginginkan
informasi yang cepat, akurat, konsisten dan mereka mengharapkan layanan sebelum
dan sesudah membeli.
2.Dukungan yang tanpa
celah (seamless support): Pada bisnis yang berfokus kepada konsumen,
seorang manajer harus memahami, bahwa konsumen menghargai waktu mereka, dan
konsumen semakin tidak toleran terhadap layanan yang kurang memuaskan.
3.Jasa pengantaran yang
nyaman dan persyaratan yang fleksibel (flexible fullfilment & convinient
service delivery): Supply Chain Management adalah solusi, lebih dekat
kepada konsumen, mengurangi pemborosan dalam supply chain (waktu, persediaan,
dsb), akses informasi real-time dengan konsumen, dan membentuk rekanan dengan
koordinasi virtual.
4.Meningkatkan
keterbukaan proses bisnis (increased process visibility): Process visibility
berarti menyediakan konsumen terhadap akses yang akurat, terhadap informasi
waktu tentang status order, penetapan harga produk, dan ketersediaan produk.
Trend: Organisasi
1.Pemberdayaan dari luar atau Alih Daya (outsourcing):
Outsourcing memberikan fondasi atas penciptaan perusahaan virtual, inti dari
konsep e-business.
2.Kontrak produksi (contract
manufacturing): Tujuan dari perusahaan untuk memindahkan dari fokus
terhadap modal atau asset-intentsive (manufacturing), ke fokus terhadap
pengetahuan dan marketing-intensive (marketing).
3.Distribusi virtual (virtual
distribution): Dengan menggabungkan mekanisme distribusi dan transaksi
untuk menguasai suatu pasar, distributor virtual memanfaatkan kemampuan web
dalam menciptakan suatu pasar efisien yang tidak hanya dapat menghubungkan
pembeli dan penjual, namun juga teknologi, informasi, dan aktivitas dagang.
Trend: Tenaga Kerja
1.Mempekerjakan yang terbaik (hiring the best and brightest): Perusahaan
besar yang mulai merambah e-commerce mengalami kesulitan untuk merekrut
karyawan yang berbakat.
2.Mempertahankan karyawan berbakat (keeping talented employees):
Mempertahankan budaya kerja yang dapat mengarahkan pada kesuksesan dan inovasi
bukan lagi suatu syarat yang harus dipenuhi untuk perusahaan, melainkan suatu
keharusan dalam dunia e-business.
Trend: Teknologi
Perusahaan
- Aplikasi perusahaan yang terintegrasi (integrated
enterprise applications): Selama beberapa dekade telah ditunjukkan
bahwa perusahaan yang menginginkan optimasi proses bisnis akan melakukan
integrasi dalam segala fungsi. Dan hal ini akan terus berlanjut ke masa
depan, paket-paket software untuk integrasi perusahaan pun telah banyak
bermunculan seperti SAP dan PeopleSoft yang membantu perusahaan dalam
proses integrasi tidak hanya pada fungsi perusahaan, namun juga dengan
pihak eksternal yang berhubungan dengan perusahaan, seperti supplier,
partner, dan pelanggan.
- Integrasi saluran (multichannel
integration): Integrasi layanan berarti menyediakan standar layanan
pelanggan berkualitas tinggi disemua saluran. Integrasi saluran
(multichannel integration) merupakan suatu yang penting, karena adanya
distribusi informasi tentang bisnis dan transaksi yang akan memberikan
kemudahan untuk berbagai pelanggan, dimana saja, kapan saja.
- Aplikasi penghubung (middleware):
Untuk mempertemukan bisnis dan teknologi terkadang diperlukan suatu
aplikasi penghubung (middleware), beberapa sebab diperlukannya aplikasi
penghubung antara lain karena sistem lama yang tidak memungkinkan atau
sulit untuk diganti sehingga diperlukan aplikasi penghubung antara sistem
lama dengan sistem baru yang akan dipasang.
Trend: Teknologi Umum
1.Aplikasi web nirkabel
(wireless web applications): Bisnis di masa depan lebih berbentuk mobile,
terintegrasi dan personal. Dengan semakin menjamurnya infrastruktur nirkabel,
era baru pemanfaatan berbagai gelombang udara untuk melakukan bisnis antara
konsumen dan perusahaan.
2.Aplikasi informasi dan
komputer tangan (handheld computing & information appliances: Para konsumen
meminta akses informasi yang lebih mudah, lebih kritis, personal, dan
profesional. Peningkatan kebutuhan untuk produktivitas dan konektivitas ”kapan
saja , dimana saja” telah memberikan jalan pada alat-alat komunikasi yang mudah
digenggam.
3.Konvergensi
infrakstruktur (infrastructure convergence): Trend besar dalam
infrastruktur untuk e-business adalah penggabungan dari berbagai data dan
jaringan.
4.Penyedia jasa aplikasi
(application service provider): Pengambilan keputusan dalam penggunaan
aplikasi informasi perusahaan telah berkembang, yang dulunya make versus buy,
sekarang berubah menjadi make versus buy versus rent.
Pengembangan Model
Bisnis
1. Bagaimana tahapan-tahapan yang rinci dalam
mengembangkan model bisnis mulai dari persiapan hingga implementasi.
2. Teknologi informasi
dan komunikasi bagaimana yang terkait erat dengan teknologi model bisnis dimana
pengaruhnya sangat besar dalam pengembangan model bisnis
3. Faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam
mendesain situs model bisnis agar pengakses mendapatkan kenyamanan dan keamanan
dalam bertransaksi
4. Keutungan apa saja
yang bisa diperoleh bagi pengelola dan pengguna melalui social networking
5. Model bisnis yang
bagaimana sesuai dengan karakter bangsa dan cocok diterapkan
Kelemahan dari model
bisnis dilihat dari konsumen dan pembisnis?
1)pencurian informasi
rahasia
Kurangnya pengamanan
informasi internal perusahaan
2)Kehilangan kesempatan
bisnis karena gangguan layanan
Layanan internet mati,
sehingga bisnis terhambat
3)Kehilangan kepercayaan
dari konsumen
Isu bahwa e-commerce
tertentu menyebarkan data pribadi
4)Penggunaan akses ke
sumber oleh pihak yang tidak berhak
pembobolan sebuah system
perbankan oleh hacker, kemudian memindahkan sejumlah rekening orang lain ke
rekening pribadi
5)Kerugian yang tidak
terduga
Gangguan yang dilakukan
dengan sengaja, kesalahan faktor manusia atau kesalahan pada sistem
Langkah Pembuatan E-Commerce
Langkah 1 : hal yang
pertama kali harus dilakukan adalah menyusun suatu strategi dengan berpegangan
suatu prinsip yaitu bagaimana memudahkan konsumen dalam melakukan bisnis dengan
perusahaan.
Langkah 2 : pada tahap
ini adalah penting bagi perusahaan untuk mengkaji dan mendefinisikan siapa
sebenarnya konsumen langsung dari produk atau jasa yang ditawarkan
Langkah 3 : proses
perancangan ulang adalah dengan memulainya dari aktivitas terluar yaitu yang
menghubungkan perusahaan dengan konsumennya dengan beranggapan bahwa “customer
is a king”
Langkah 4 : setelah
proses bisnis selesai dirancang ulang untuk menyesuaikan dengan karakteristik
bertransaksi di dunia maya,langkah selanjutnya adalah mempersiapkan
infrastruktur perusahaan untuk memungkinkan terjadinya mekanisme bisnis yang
diinginkan
Langkah 5 : langkah yang
terakhir adalah berusaha untuk membuat konsumen loyal terhadap perusahaan
e-commerce yang ada, hanya karena dengan loyalitas mereka sajalah maka
profitabilitas usaha dapat tercapai.
Comments
Post a Comment